Kumpalanet – Dalam persiapan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Partai Golkar, di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto, tengah melakukan evaluasi dan penelitian menyeluruh sebelum memutuskan pencalonan Ridwan Kamil (RK) untuk posisi gubernur di Jakarta atau Jawa Barat. Airlangga menekankan pentingnya pendekatan ilmiah dalam proses pengambilan keputusan ini.
“Sebelum membuat keputusan, kami akan melakukan evaluasi menyeluruh yang berlandaskan pada prinsip-prinsip ilmiah,” ujar Airlangga dalam wawancara usai perayaan ulang tahun ke-75 Theo Sambuaga dan peluncuran buku di Jakarta, hari Sabtu, 22 Juni 2024.
Partai Golkar telah mencatat kemenangan signifikan dalam pilkada sebelumnya dengan perolehan suara mencapai 60%, sebuah hasil yang dikreditkan kepada analisis ilmiah yang dilakukan oleh partai.
Tren serupa terlihat dalam pemilu legislatif 2024, di mana terjadi peningkatan suara untuk Golkar, sekali lagi berkat pendekatan berbasis riset.
Ditanya mengenai kemungkinan mengusung kader internal atau berkolaborasi dengan partai lain, Airlangga menegaskan bahwa Partai Golkar akan mendukung calon yang dipilih bersama koalisi dalam Pilkada Jakarta.
“Kami selalu bekerja sama dalam koalisi, karena Partai Golkar tidak beroperasi secara independen, melainkan bersama Koalisi Indonesia Maju,” jelasnya.
Untuk Pilkada Jawa Barat, Airlangga menyatakan bahwa partainya memiliki daftar 27 kader internal yang siap dicalonkan di berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Iswara, Ketua Pemenangan Pemilu Jawa 1 dari Partai Golkar, mengungkapkan adanya dukungan yang luas untuk RK maju dalam Pilkada serentak di Jawa Barat.
“Saya menerima banyak telepon dan pesan yang menunjukkan dukungan untuk Ridwan Kamil,” ungkap Iswara dalam sebuah wawancara di Jakarta pada tanggal 20 Juni.
Menurut Iswara, dukungan tersebut datang dari berbagai pihak, termasuk pengurus Golkar di Jawa Barat dan tingkat kabupaten/kota, tokoh masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya, yang semua berharap RK kembali memimpin Jawa Barat.
RK dinilai telah berhasil memimpin provinsi tersebut, dengan tingkat kepuasan publik yang tinggi menurut survei.
Iswara, yang juga bertugas sebagai komandan pemenangan di Provinsi Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, mengakui bahwa kampanye di Jakarta akan memerlukan usaha yang lebih keras dibandingkan dengan Jawa Barat.
RK telah menerima dua surat tugas dari Partai Golkar untuk Pilkada di kedua wilayah tersebut. Namun, keputusan akhir mengenai penempatan RK akan kembali kepada mekanisme internal Partai Golkar dan kebijakan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum.***